Kamis, 06 September 2012

HUBUNGAN PERBEDAAN LABA AKUNTANSI & LABA PAJAK DENGAN PERILAKU MANAJEMEN LABA DAN PERSISTENSI LABA

ABSTRAKSI
Fokus penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara buku-pajak perbedaan pendapatan dan kualitas laba. Menggunakan Laba Model Distribusi (Burghstahler & Dichev, 1997), kita menemukan bahwa perusahaan-perusahaan di Indonesia yang berlatih manajemen laba untuk menghindari kerugian pelaporan. Kegiatan manajemen laba selanjutnya diuji dengan menggunakan Beban Pajak Tangguhan sebagai alat prediksi. Kami menemukan bahwa Beban Pajak Tangguhan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan aktivitas manajemen laba, sehingga tidak dapat digunakan untuk memprediksi aktivitas manajemen laba. Kami juga memeriksa pengukuran kualitas laba lainnya, yaitu persistensi laba. Menggunakan buku-pajak penghasilan, kita diuji apakah positif buku-pajak perbedaan dapat digunakan untuk mengukur persistensi laba. Kami menemukan bahwa perusahaan-perusahaan besar dengan positif buku-pajak perbedaan memiliki penghasilan secara signifikan kurang gigih, akrual dan arus kas. Oleh karena itu penelitian ini menemukan bahwa buku-pajak pendapatan yang berbeda memiliki kemampuan untuk mendeteksi kualitas laba, yang merupakan kegigihan laba masa depan

Link Di Sini

1 komentar:

  1. deffered tax expense (DTE) & Accrual (ACC)sbg proxy utk hipotesa manajemen laba yg mengukur dalam small profit dan small losses, sudah terbukti di bbrpa penelitian (obyek emiten BEI)mempunyai indikasi. Terutama accrual. Ini dalam kajian empiris saja.
    Dilihat dari hubungan manajem laba bbrpa peneritian menyebutkan banyak proksi tidak terungkap. Penelitian saya 87% tdk terungkap.
    Mungkin secara fisik manajemen laba dalam kaitan pencatatan buku pajak, di atur dalam klasifikasi transaksi pd chart of account (COA). Sistem ini lebih rumit tp menjanjikan.

    BalasHapus